Tuesday, November 6, 2012

Nostalgia Kaset Pita

          Belum lengkap rasanya apabila kita seorang pecinta musik atau mungkin musisi jika belum mengenal apa itu kaset pita. Saya pribadi mengenal benda tersebut semasa kanak-kanak, sedari era Bondan Prakoso si Lumba-Lumba sampai Trio Kwek-Kwek. Yaa, sedikit contoh lagu anak-anak yang kini sudah hampir punah. Mungkin saat ini lagu anak-anak tersebut hanya mampu kita jumpai sebagai backsound wahana permainan keliling bernama odong-odong. Mulai beranjak dewasa, tentu selera musik berubah dengan sendirinya. Musik seakan menjadi kebutuhan tambahan yang harus dipenuhi pula. Berbahagialah jika pernah merasakan mencari kaset yang diinginkan dan akhirnya menemukannya setelah pusing berkeliling dari satu tempat ke tempat lain. Karena pada saat itu, yang kita inginkan belum pasti tersedia di toko kaset terdekat. Tak semudah men-download lagu seperti masa sekarang ini. Lebih menyenangkan lagi jika membelinya dengan uang tabunganmu sendiri. Selain membeli, ada teknik tradisional semacam barter/trade dengan orang lain. Bisa juga pinjam meminjam, sampai ada kaset yang jejaknya hilang entah kemana. Dan satu hal lagi yang unik adalah merekam lagu-lagu yang kita sukai di sebuah siaran radio menggunakan tape recorder dengan media kaset pita kosongan (blank cassette). Oh iya, generasi sekarang dan mendatang mungkin tidak akan pernah mengenal rasanya memutar kaset pita tepat di kedua lubangnya menggunakan bolpoin atau pensil ketika kaset tersebut nglokor, atau memang sengaja diputar untuk menghindari pita kaset yang bermasalah akibat terlalu sering melakukan fast forward dan rewind. Seiring berjalannya waktu, keberadaan dan peredaran kaset pita mulai tergeser oleh compact disc (CD), Kebanyakan dari para musisi pun kini merilis album mereka secara digital dengan media CD. Meski masih ada sebagian kecil yang merilis format kaset pita. Dan masih ada pula segelintir orang yang mengoleksi rilisan-rilisan dalam format kaset pita tersebut.

No comments:

Post a Comment