Saturday, August 18, 2012

Tanya Jawab bersama Milisi Efek Nuklir, Suburban D-Beat/Noise/Raw


          Kali ini, saya berkesempatan mengadakan sesi tanya jawab, istilah mentereng-nya interview dengan saudara Bagus PW alias Beghe (@beghe_), personil dari band D-Beat/Noise/Raw asal Sragen, Milisi Efek Nuklir (MEN). Lemparan pertanyaan demi pertanyaan sederhana telah saya ajukan, dan bagaimana jawabannya? Mari kita simak!

Tolong ceritakan tentang awal berdirinya Milisi Efek Nuklir (MEN) hingga sekarang! Semacam perkenalan buat para pembaca.
          Milisi Efek Nuklir terbentuk atas kebosanan kami akan musik monoton yang berkembang di sekitar kota kami yang selama ini terkesan musiman. Terbentuk di scene pinggiran kota Sragen, Massaba Fight Collective (MFC), saya dan Wawan mencoba mencari-cari partner yang seminat sejak lama, namun baru pada pertengahan Oktober 2011 kami bisa mengajak Rajah untuk bergabung. Berbekal skill seadanya, kami mencoba bertahan dari gerusan trend-trend dunia yang semakin menjamur. Sampai sekarang kami masih solid dengan line up Beghe (Guitars/Vocal), Rajah (Bass), dan Wawan (Drum) dengan mengusung D-Beat/Noise/RAW.

Di balik nama Milisi Efek Nuklir pasti ada makna tertentu, ceritakan seperti apa filosofi nama MEN!
          Susah dijelaskan dengan kata. :D Milisi Efek Nuklir mungkin adalah kata-kata yang menjelasakn bahwa kami adalah sebagian dari sekian banyak orang di dunia yang ingin menyerukan ketidaksetujuan kami akan segala invasi yang berbau nuklir. Kenapa nuklir? Karena menurut kami, bicara sedikit saja tentang nuklir, entah itu perangnya maupun industrinya, dampak/efeknya sudah menjurus pada kehancuran dunia.

Dalam hal musikalitas, MEN mengusung D-Beat/Noise/Raw. Band apa saja yang mempengaruhi musikalitas MEN? Bisa dibilang influence lah. Sebutkan masing-masing dalam 3 kategori : Band luar negeri, domestik, dan lokal dari Karesidenan Surakarta!
          Bicara influence, mungkin tidak bisa saya sebutkan semua, tapi intinya kami banyak terpengaruh oleh band-band luar negeri seperti Framtid, Disclose, Pisschrist, Totalitar, Apparatus, dll. Untuk band domestik seperti Kontrasosial, P.O.A, A Sistem Rijek ?!, Disconsent memang menginspirasi kami. Kalo di Solo mungkin ada Street Army karena mereka juga teman kami. :D

Sudah ada lagu, demo, EP, atau album? Lirik-lirik lagu yang kalian ciptakan/bawakan tersebut menceritakan tentang apa saja?
          Lagu sudah ada, doakan saja bulan depan kami bisa rekaman. :D Lirik kami kebanyakan bicara masalah perang yang belum ada habisya, industri penghancur dunia, dan yang jelas bicara tentang realita yang ada saja. :D

Bicara personal, saya rasa anda (Beghe) adalah frontman dari band ini. Bagaimana dengan band anda sebelumnya, Bengal RI, masih aktifkah?
          Haha, bagi kami semua personil adalah frontman, mungkin alasan saya berada di garis paling depan adalah karena saya sendiri yang harus pegang stand mic-nya. :D Bengal RI masih aktif sampai sekarang dengan kesibukan personilnya masing-masing.

Kesibukan pribadi dari masing-masing personil MEN apa saja? Sekolah? Kuliah? Kerja?
          Semua dari kami sudah harus bekerja, karena kalau tidak kerja mau makan apa, haha. :D

Ceritakan tentang scene/komunitas/kolektif yang kalian huni mulai lahir hingga tumbuh sampai sekarang ini!
          Scene kami memang hanya minoritas dibandingkan scene genre lain di kota kami, tapi setidaknya kami masih bisa bertahan sampai sekarang. Bicara soal scene, kami mengalami krisis partisipan. Bayangkan saja, mungkin jumlah orang yang masih aktif dalam scene tidak sampai hitungan jari. Solusinya ya kami harus gabung dengan scene lain untuk sekedar support.

Terakhir, menanggapi isu fasisme yang sering beredar di masyarakat, bagaimana tanggapan MEN tentang hal tersebut? Khususnya perihal ormas agamis radikal di negeri ini.
          Menurut kami itu sangatlah berlebihan, terlebih negara kita ini negara multikultural. Kami yakin setiap agama dengan jelas mengajarkan bagaimana menghargai agama lain, toleransi itu penting. Permasalahan antar agama itu sangatlah sensitif karena hampir semua orang mempunyai agama yang harus mereka bela. Satu lagi yang harus diperhatikan adalah peran media yang justru cenderung melakukan provokasi.

Terima kasih telah meng-interview kami, semoga bisa membantu kemajuan bersama, regard!

*Facebook Page : Milisi Efek Nuklir

No comments:

Post a Comment