Tuesday, April 16, 2013

Review Gig Imajimati, "Kami Ada!"

          Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Begitu pula yang saya lakukan ketika mulai mengetik sebuah review tentang acara berjudul Imajimati ini. Saya memilih untuk menuliskannya ke halaman ini, supaya sebuah moment entah sebesar atau sekecil apapun itu tidak hilang ditelan bumi.

Flashback...
          Kembali ke jelang penghujung tahun 2012 tepatnya pada hari Jumat, 23 November 2012 lalu, diadakanlah sebuah acara dengan judul Imajimati oleh teman-teman Maladaptif Terror Crew. Sebuah scene punk yang melahirkan band-band potensial sebut saja Mooca Caboel, Sampah Pribadi, The Obstinate, dll. Mereka cukup aktif dalam berbagai pergerakan di kota Solo seperti Food Not Bombs, kepedulian terhadap alam sekitar, dan gigs itu sendiri. Seperti apakah Imajimati? Sebuah gig dengan konsep gabungan, antara parade musikal dari band-band kota Surakarta dan sebuah pameran artwork (seni rupa). Band-band yang mengisi antara lain The Working Class Symphony, Sporadic Bliss, Take and Awake, Milisi Efek Nuklir, The Obstinate, Lepas Kendali, Railway Gangsters, Optimistic Sound, dan Suck It V. Sedangkan dari armada artworker ada Judas Pubis, Andreas Pondra, dan Beghe. Band-band pengisi sengaja diambil secara lintas genre (Celtic Punk, Grunge, Noise, Grind, Crust, D-Beat, Rockabilly, dsb). Untuk artworker, mereka bertiga biasa bekerja di balik layar seperti dalam divisi desain, maupun merchandise sebuah band atau clothmaker. Mungkin mereka kurang mendapat ekspos, tetapi dalam acara Imajimati ini para artworker tersebut juga diberi kesempatan untuk mempertontonkan karya-karya visual yang mereka hasilkan.
          Mengambil waktu malam hari, di tempat yang cukup tersembunyi, dan mungkin bagi sebagian orang susah untuk menemukannya. Yaitu di dalam area kampus ISI Surakarta, ketika sudah tidak ada aktivitas perkuliahan dan semacamnya, otomatis gig ini seakan luput dari pandangan khalayak umum dan pihak-pihak berwajib. Tepatnya di Lobi J, sebuah tempat seperti gazebo di tengah-tengah rindangnya pepohonan kampus seni kota Solo tersebut. Untuk peralatan dan segala perlengkapannya mengambil dari studio kampus yang dikelola teman-teman dari UKM Band ISI Surakarta. Hujan yang sempat mengguyur sedari sore sempat membuat acara ini molor beberapa saat, tetapi acara tetap berjalan lancar hingga usai. Berikut beberapa foto acara yang diambil oleh teman-teman.

Optimistic Sound

Suck It V

          Satu demi satu band mempertunjukkan aksi terbaiknya. Dan puncak acara terjadi pada saat penampilan The Working Class Symphony, sebuah band Celtic/Folk Punk/Oi! yang digawangi para veteran scene punk kota Solo, Sriwedari Bootbois. Mereka mampu menghipnotis para hadirin untuk ikut bernyanyi dan berdansa bersama menjadi satu dalam suasana hangat alkoholika di tengah dinginnya udara pasca hujan.

The Working Class Symphony

Bernyanyi Bersama dalam Lagu TWCS - Satu Jiwa



          Menuju ke bagian pameran artwork, mereka mendapat tempat di salah satu sisi lobi. Dimana karya-karya dari para artworker (Judas Pubis, Andreas Pondra, dan Bege) tersebut terpampang menjadi satu. Menjadi sebuah pemandangan unik dan menarik perhatian. Meskipun, antusiasme mayoritas audience lebih condong ke eksibisi musikal malam itu. Tetapi secara keseluruhan, Imajimati menjadi awal yang bagus untuk sebuah pergerakan berupa wadah yang mampu menampung banyak ide dan kreativitas para penghuni scene yang kita cintai ini.

Artwork Exhibition

          Inilah imajimati. Imajimati menawarkan sisi lain ketika sebuah imajinasi seakan mati dan terjadi stagnasi. Imajimati menyajikan variasi di tengah terpaan musim yang silih berganti. Imajimati mempertunjukkan keberadaan talenta-talenta mumpuni yang barangkali luput dari pandangan atau dipandang sebelah mata, menunjukkan bahwa sebenarnya "Kami ada!".

No comments:

Post a Comment