Los Javanian (Jakarta Early Ska/Original Rocksteady/Early Reggae) berdiri di awal 2008. Diawali dengan kecintaan masing-masig personil terhadap musik. Dan akhirnya terbentuklah Los Javanian. Dalam bermusik, Los Javanian tidak hanya terpaku dalam membuat lagu sendiri, namun juga mencoba untuk mengaransemen ulang lagu-lagu yang sudah jarang didengar oleh banyak orang. Meng-cover lagu penyanyi atau band lain bukan bermaksud untuk melakukan plagiat, melainkan untuk menyajikan lagu lama dengan nuansa yang baru dan dengan tidak mengurangi rasa menghargai terhadap para pencipta ataupun penyanyinya. Karena menurut kami, berkarya bukanlah terpaku pada apa yang kita ciptakan, namun mengembangkan dan menghargai ciptaan orang lain juga dapat dijadikan sebagai bentuk berkarya.
Sekiranya, itu tadi adalah profil singkat dari Los Javanian. Merasa ingin tahu lebih lanjut, apa salahnya bertanya? Berikut adalah sebuah interview singkat dan dadakan ketika sedang bertemu dengan Aplek, frontman dari Los Javanian dalam sebuah chatroom di grup Semarang Ska Fest Music Radio menggunakan aplikasi RaidCall. Dimana kita bisa bertemu secara online dengan kawan-kawan pecinta musik Ska, ngobrol bareng, diskusi, bahkan bisa siaran serta mendengarkan dan me-request lagu. Sesi tanya jawab ini dilakukan sembari mendengar lagu-lagu dari Los Javanian yang diputar secara online di SemarangSkaFest MusicRadio dan menunggu kiriman single-single terbaru dari Los Javanian melalui email. Selamat menyimak.
Coba ceritain secara singkat dong mas, bagaimana awal mula berdirinya Los Javanian?
Sebenarnya ini adalah band gabungan dari bandku dulu, Soulshaker yang bubar. Gabungan dari Soulshaker dan Lord Agusto and The Tropical Vibration. Dan Lord Agusto and The Tropical Vibration juga punya nasib yang sama, seiring berjalan waktu Lord Agusto pun break. Lalu saya bertemu dengan Dika AKA Lord Agusto dan bincang-bincang soal band. Akhirnya cari personil dan kami tadinya bertujuan membuat band soul, tapi endingnya tetep dapet soul ke pure original rocksteady sound. Ya, kalau sejarah singkatnya Los Javanian seperti itu tadi. Penggabungan 2 karakter musik dari Lord Agusto dan Soulshaker.
Mengapa dinamakan Los Javanian?
Karena mayoritas tinggal di pulau Jawa. Kami merupakan orang yang berada di pulau Jawa, namun terbuang di pulau Jawa sendiri.
Kok bisa berpikir terbuang di pulau sendiri?
Karena banyak dari kami yang belum mendapatkan suatu hasil yang maksimal pada saat itu.
Hasil seperti apa yang dimaksud?
Semua hal, entah itu dalam bermusik maupun dalam kehidupan.
Tapi kalau sekarang gimana? Sudah merasa tak terbuang kan?
Jadi dengan adanya nama Los Javanian kami mencoba berusaha menjadi lebih baik. Pastinya toh yo.
Dulu mas Aplek juga sempet gabung sama Apollo Ten kan?
Saya dulu vokal setelah Anto Jahkimpling dan Piyel cabut. Saya sempat melanjutkan Apollo Ten. Sempat lah beberapa kesempatan yang cukup lama saya bersama Apollo Ten.
mantaaaaaaaaaaaps gaaaaaaaaaaaaaaaaaan :D
ReplyDeletelangsung obtrolannya jd file ;)
Biar ga jadi angin lalu. :p
ReplyDelete