Tanggal 11 Juni 2011, band Javanese Oi!/Punk Rock asal Solo, Tendangan Badut berkesempatan untuk pertama kalinya perform di pulau Kalimantan, tepatnya di kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan dalam sebuah gig bertajuk Oi! Bersatu bersama Tendangan Badut. Sebuah pengalaman yang berharga bagi saya pribadi yang ikut ke dalam rombongan dari kota Solo menuju Banjarmasin. Rombongan kami berjumlah 6 orang, 5 orang sebagai personil di antaranya saya Bagas Purwo Yulianto, Natalius Telaumbanua AKA Lius, Slamet Wiyono AKA Mamik, Rahmanto Ardi AKA Balung, Andreas Kharisma Ardhi AKA Ema (Ex-Member), dan 1 orang yang bisa disebut sebagai leader rombongan atau guide yaitu Zoelham El Fatahillah yang notabene pernah berdomisili di pulau Kalimantan.
Kami berangkat hari Jumat Pagi, 10 Juni 2011 dengan menumpang bus jurusan Solo-Surabaya dan berhenti di terminal Bungur, Surabaya, setelah itu dengan bus lainnya kami menuju ke bandara internasional Juanda untuk naik pesawat dari Surabaya menuju Banjarmasin. Sebuah pengalaman yang menakjubkan bagi kami berlima seluruh personil yang baru pertama kalinya merasakan terbang di udara menggunakan pesawat, haha, amazing!
Sampai di bandara Syamsudin Noor, Banjarmasin, Jumat malam, kami disambut dengan keramah-tamahan teman-teman di sana. Lalu kami ditempatkan (transit) di sebuah rumah kontrakan salah satu panitia gig Oi! Bersatu. Servis panitia di sana juga tidak mengeceakan, kami disediakan tempat yang layak serta makan dan minum yang sangat amat cukup.
Tiba saatnya hari dimana gig Oi! Bersatu dilaksanakan, Sabtu, 11 Juni 2011. Paginya, sebelum gig dimulai, kami melakukan check sound agar nantinya kami tampil maksimal dan tidak mengecewakan. Saat gig dimulai, saya pribadi mengakui antusiasme dan euforia masyarakat partisipan gig ini sangat hebat. Dari berbagai kalangan hadir di sini, Punks and Skins, pria wanita, tua muda, semua berbaur. Saat melihat situasi dan kondisi dalam gig tersebut, sempat terbesit di pikiran saya bahwa gig di Banjarmasin suasananya seperti Pensi di Solo, haha. Crowd penonton pun selalu ramai dari awal hingga akhir gig, dimana kami Tendangan Badut berkesempatan untuk tampil sebagai band penutup.
Setelah gig selesai, kami kembali ke rumah transit untuk segera beristirahat, karena esok paginya kami diajak jalan-jalan di Pasar Apung dan sekitarnya. Kami bangun pagi-pagi buta, langsung menuju ke tepian sungai, dan disewakan perahu motor sebagai alat transportasi mengelilingi Pasar Apung dan sekitarnya.
Di lain waktu setelah menjelajah Pasar Apung, kami juga tak lupa melakukan hal-hal seperti nongkrong, jalan-jalan, berbelanja, membeli oleh-oleh, membeli dan membakar ikan, dan lain sebagainya. Semua kami lakukan di sini dengan senang hati. Hingga pada hari Selasa pagi tanggal 14 Juni 2011 kami harus pulang dari Banjarmasin untuk kembali ke Solo tercinta.
Jalur kepulangan kami masih sama seperti waktu berangkat. Kami naik pesawat dari bandara Syamsudin Noor, Banjarmasin dan turun di bandara Juanda, Surabaya. Dari Surabaya kami menaiki bus menuju kota Malang. Dimana pada waktu itu di Malang akan diadakan konser band Oi! legendaris asal Inggris, The Last Resort. Selain di Malang, The Last Resort juga tampil di Jakarta. Dan pada hari itu, sebagian dari kami antara lain Zoelham, Lius, dan Balung menunda kepulangan dan tinggal di Malang terlebih dahulu untuk menyaksikan The Last Resort, dan sebagian lainnya yaitu saya, Mamik, dan Ema melanjutkan perjalanan pulang ke Solo dengan menggunakan kereta api. Berikut adalah sebagian kecil dokumentasi dari kami sewaktu di Banjarmasin.
Dari Kiri ke Kanan : Bagas, Balung, Ema, Mamik, Zoelham, Lius |
No comments:
Post a Comment