Gerombolan pemuda yang menamakan diri mereka Contong Kampoeng Ska kembali mengadakan gig total Ska bertajuk Dance Ska For Have Fun. Kali ini gig tersebut sudah memasuki part ketiga, dimana gig tersebut pertama kali diadakan pada tanggal 2 Oktober 2011 lalu. Contong Kampoeng Ska adalah sebuah komunitas dibentuk oleh beberapa pemuda Kota Malang yang biasa berkumpul di kawasan Jl. Mawar, Kampung Contong, Lowokwaru sebagai tempat untuk berbagi atas dasar persamaan minat dan kecintaan akan musik Ska, serta visi dan misi untuk menunjukkan kualitas band-band Ska Indonesia pada umumnya.
Perkembangan Musik Ska di Kota Malang
Malang, kota berhawa dingin di Jawa Timur tersebut mengalami perkembangan yang cukup mencolok akan warna musik Ska-nya dalam beberapa tahun terakhir. Kembali ke tahun 2009 dimana saya untuk pertama kalinya bertandang ke Malang dalam rangka menghadiri sebuah gig yang berjudul "Ska-Core, The Devil, And More". Gig total Ska yang namanya diambil dari salah satu judul album Mighty Mighty Bosstones tersebut selain diisi band-band lokal asal Malang juga melibatkan band-band asal Surabaya, Sidoarjo, dan Solo. Waktu itu band-band Ska asal Malang masih cenderung membawakan warna musik Ska gelombang ketiga, American Ska semacam Ska-Punk dan Ska-Core. Sebut saja Mad Brothers, Spiky In Venus, Youngster City Rockers, Javanese Bugs, dll. Sedangkan untuk sekarang ini, Malang mulai melahirkan banyak band-band Ska, dan warna musiknya pun sudah beragam. Mereka mulai mencoba back to the roots, memainkan musik Ska kembali seperti akarnya di Jamaika dulu. Diantaranya Pitskankin, Skarikatur, Skarasa, Richcracker, Skakster, Veskaria, One Struggle, dll.
From Solo To Malang, Dance Ska For Have Fun #3
Itu tadi sekilas tentang perkembangan musik Ska di Kota Malang yang saya ketahui dalam beberapa tahun ini. Kembali ke gig Dance Ska For Have Fun persembahan kawan-kawan Contong Kampoeng Ska. Setelah melalui dua episode, gig Dance Ska For Have Fun kini memasuki part ketiga. Diadakan di Paradiso Garden, Soekarno-Hatta pada hari Sabtu tanggal 4 Mei 2013. Sebelum mengambil tempat di Paradiso Garden, sebenarnya gig tersebut akan diadakan di aula bawah tanah AK Land pada tanggal 18 Mei 2013. Namun, akibat kendala birokrasi yang rumit, tempat dipindahkan dan tanggal dimajukan. Selain diisi band lokal Malang, Dance Ska For Have Fun #3 juga mendatangkan band-band luar kota seperti dari Pandaan dan Solo. Kali ini tidak tanggung-tanggung, mereka mengundang 4 band dari Solo sekaligus, yaitu The Mobster, The Suspender, Skaturnus, dan Baling-Baling Bambo. Untuk The Mobster dan Skaturnus, mereka sebelumnya pernah pula bermain di Malang beberapa kali. Sedangkan untuk The Suspender dan Baling-Baling Bambo, adalah kesempatan pertama kali bagi mereka bermain di Malang.
Kebersamaan dan kekeluargaan yang erat di dalam scene Ska di Kota Solo mendorong kami untuk berangkat bersama-sama menuju Malang. Kami berangkat bersama kurang lebih 30 orang dengan 1 buah bus sewaan. Berisi 4 band dan kawan-kawan lain dari keluarga Rudebois Ska Foundation yang ikut serta menginvasi Malang.
Jumat tengah malam kami berangkat dan Sabtu pagi tiba di Malang. Seperti biasa, kami transit di basecamp si tuan rumah, di kawasan Jl. Mawar, Kampung Contong, Lowokwaru. Istirahat, mandi, makan, dan tidur adalah hal-hal wajib yang harus dilakukan sebelum menuju venue. Sekitar pukul 3 sore setelah semuanya beres, kami semua menuju tempat dilangsungkannya Dance Ska For Have Fun #3 di Paradiso Garden. Sebuah cafe dengan konsep seperti taman atau halaman belakang rumah lengkap dengan gazebo-nya. Mendung sempat mengkhawatirkan kami mengingat acara berjalan di ruangan terbuka. Namun untung saja tidak turun hujan pada hari itu. Seperti belakangan ini, penonton acara Ska di Malang selalu menunjukkan antusiasme mereka dengan bagus. Hadir berbondong-bondong, membeli tiket, tak peduli usia dan jenis kelamin, mereka semua berbaur menjadi satu kesatuan di lantai dansa. Ska memang sedang naik daun di Kota Malang ini. Tak hanya ditandai dengan audience yang selalu membludag di setiap show-nya, tetapi juga dari kelahiran band-bandnya. Banyak nama-nama baru ikut meramaikan scene Ska di Malang. Venue sudah ramai sejak awal. Tak peduli apa dan bagaimana band yang mengisi, penonton selalu memberikan respon yang positif dengan memadati lantai dansa. Di luar musik, gig tersebut juga menjadi ajang reuni bagi kami dan teman-teman antar kota antar propinsi.
Band-band tuan rumah yang tampil pada sore hari antara lain Woody Woodpecker, Veskaria, Sweet Seven Ska, One Struggle, Skarikatur, dll. Rombongan dari Solo yang pertama kali berskesempatan untuk unjuk gigi adalah Baling-Baling Bambo. Mereka naik panggung sekitar pukul 4 sore. Disusul Skaturnus ketika menjelang matahari terbenam.
Usai break maghrib dilanjutkan dengan penampilan salah satu dedengkot Ska-Punk tuan rumah, yaitu Mad Brothers. Saat langit mulai gelap, penonton lebih menggila. Bernyanyi dan berdansa bersama di mana-mana. Seakan tak ada batasan antara performers dan audience. Setelah Mad Brothers, disusul Pitskankin, Skakster, dan Bisikan Papa. Kemudian giliran pasukan dari Solo lainnya berkesempatan untuk mengisi, yaitu The Suspender dan The Mobster. Band terakhir sebagai penutup adalah Ska Rats dari Pandaan.
Gig berakhir, semua merasa senang dan puas meski sempat ada insiden perkelahian kecil. Hasil pemasukan dari tiket semoga mampu menutup dana awal yang dikeluarkan guna sewa tempat dan perijinan yang mahal di Kota Malang. Dan terutama kerja keras semua teman-teman yang sudah membantu terlaksananya gig Dance Ska For Have Fun #3 ini berbuah hasil yang positif. Salute to you, Malang!
Words : Bagas
Pix : Aegis
Perkembangan Musik Ska di Kota Malang
Malang, kota berhawa dingin di Jawa Timur tersebut mengalami perkembangan yang cukup mencolok akan warna musik Ska-nya dalam beberapa tahun terakhir. Kembali ke tahun 2009 dimana saya untuk pertama kalinya bertandang ke Malang dalam rangka menghadiri sebuah gig yang berjudul "Ska-Core, The Devil, And More". Gig total Ska yang namanya diambil dari salah satu judul album Mighty Mighty Bosstones tersebut selain diisi band-band lokal asal Malang juga melibatkan band-band asal Surabaya, Sidoarjo, dan Solo. Waktu itu band-band Ska asal Malang masih cenderung membawakan warna musik Ska gelombang ketiga, American Ska semacam Ska-Punk dan Ska-Core. Sebut saja Mad Brothers, Spiky In Venus, Youngster City Rockers, Javanese Bugs, dll. Sedangkan untuk sekarang ini, Malang mulai melahirkan banyak band-band Ska, dan warna musiknya pun sudah beragam. Mereka mulai mencoba back to the roots, memainkan musik Ska kembali seperti akarnya di Jamaika dulu. Diantaranya Pitskankin, Skarikatur, Skarasa, Richcracker, Skakster, Veskaria, One Struggle, dll.
From Solo To Malang, Dance Ska For Have Fun #3
Itu tadi sekilas tentang perkembangan musik Ska di Kota Malang yang saya ketahui dalam beberapa tahun ini. Kembali ke gig Dance Ska For Have Fun persembahan kawan-kawan Contong Kampoeng Ska. Setelah melalui dua episode, gig Dance Ska For Have Fun kini memasuki part ketiga. Diadakan di Paradiso Garden, Soekarno-Hatta pada hari Sabtu tanggal 4 Mei 2013. Sebelum mengambil tempat di Paradiso Garden, sebenarnya gig tersebut akan diadakan di aula bawah tanah AK Land pada tanggal 18 Mei 2013. Namun, akibat kendala birokrasi yang rumit, tempat dipindahkan dan tanggal dimajukan. Selain diisi band lokal Malang, Dance Ska For Have Fun #3 juga mendatangkan band-band luar kota seperti dari Pandaan dan Solo. Kali ini tidak tanggung-tanggung, mereka mengundang 4 band dari Solo sekaligus, yaitu The Mobster, The Suspender, Skaturnus, dan Baling-Baling Bambo. Untuk The Mobster dan Skaturnus, mereka sebelumnya pernah pula bermain di Malang beberapa kali. Sedangkan untuk The Suspender dan Baling-Baling Bambo, adalah kesempatan pertama kali bagi mereka bermain di Malang.
Kebersamaan dan kekeluargaan yang erat di dalam scene Ska di Kota Solo mendorong kami untuk berangkat bersama-sama menuju Malang. Kami berangkat bersama kurang lebih 30 orang dengan 1 buah bus sewaan. Berisi 4 band dan kawan-kawan lain dari keluarga Rudebois Ska Foundation yang ikut serta menginvasi Malang.
Berkumpul di Tugu Kebangkitan Nasional sebelum berangkat. |
Bus yang mengangkut kami menuju Malang. |
Jumat tengah malam kami berangkat dan Sabtu pagi tiba di Malang. Seperti biasa, kami transit di basecamp si tuan rumah, di kawasan Jl. Mawar, Kampung Contong, Lowokwaru. Istirahat, mandi, makan, dan tidur adalah hal-hal wajib yang harus dilakukan sebelum menuju venue. Sekitar pukul 3 sore setelah semuanya beres, kami semua menuju tempat dilangsungkannya Dance Ska For Have Fun #3 di Paradiso Garden. Sebuah cafe dengan konsep seperti taman atau halaman belakang rumah lengkap dengan gazebo-nya. Mendung sempat mengkhawatirkan kami mengingat acara berjalan di ruangan terbuka. Namun untung saja tidak turun hujan pada hari itu. Seperti belakangan ini, penonton acara Ska di Malang selalu menunjukkan antusiasme mereka dengan bagus. Hadir berbondong-bondong, membeli tiket, tak peduli usia dan jenis kelamin, mereka semua berbaur menjadi satu kesatuan di lantai dansa. Ska memang sedang naik daun di Kota Malang ini. Tak hanya ditandai dengan audience yang selalu membludag di setiap show-nya, tetapi juga dari kelahiran band-bandnya. Banyak nama-nama baru ikut meramaikan scene Ska di Malang. Venue sudah ramai sejak awal. Tak peduli apa dan bagaimana band yang mengisi, penonton selalu memberikan respon yang positif dengan memadati lantai dansa. Di luar musik, gig tersebut juga menjadi ajang reuni bagi kami dan teman-teman antar kota antar propinsi.
Lantai dansa tak pernah kosong sejak awal acara. |
Band-band tuan rumah yang tampil pada sore hari antara lain Woody Woodpecker, Veskaria, Sweet Seven Ska, One Struggle, Skarikatur, dll. Rombongan dari Solo yang pertama kali berskesempatan untuk unjuk gigi adalah Baling-Baling Bambo. Mereka naik panggung sekitar pukul 4 sore. Disusul Skaturnus ketika menjelang matahari terbenam.
Baling-Baling Bambo |
Skaturnus |
Usai break maghrib dilanjutkan dengan penampilan salah satu dedengkot Ska-Punk tuan rumah, yaitu Mad Brothers. Saat langit mulai gelap, penonton lebih menggila. Bernyanyi dan berdansa bersama di mana-mana. Seakan tak ada batasan antara performers dan audience. Setelah Mad Brothers, disusul Pitskankin, Skakster, dan Bisikan Papa. Kemudian giliran pasukan dari Solo lainnya berkesempatan untuk mengisi, yaitu The Suspender dan The Mobster. Band terakhir sebagai penutup adalah Ska Rats dari Pandaan.
Mad Brothers |
The Suspender |
The Mobster |
Suasana dalam bus seusai gig. |
Gig berakhir, semua merasa senang dan puas meski sempat ada insiden perkelahian kecil. Hasil pemasukan dari tiket semoga mampu menutup dana awal yang dikeluarkan guna sewa tempat dan perijinan yang mahal di Kota Malang. Dan terutama kerja keras semua teman-teman yang sudah membantu terlaksananya gig Dance Ska For Have Fun #3 ini berbuah hasil yang positif. Salute to you, Malang!
Words : Bagas
Pix : Aegis
from solo to malang ^_^
ReplyDeleteFrom Solo with Love <3
Delete