Thursday, January 3, 2013

Support Studio Gigs!

Studio Gigs? Studio Show?
          Jika kamu adalah seorang gigs mania, tentunya akrab dengan istilah studio gigs, atau nama lainnya adalah studio show. Apakah yang dimaksud studio gigs? Tak perlu panjang lebar, dilihat dari susunan kata-katanya saja kita sudah mampu menjabarkan apa itu studio gigs. Yak, studio gigs adalah gigs yang diadakan di sebuah studio musik. Loh, bukannya studio adalah tempat untuk latihan atau rekaman? Tidak sesempit itu, studio juga mampu dimaksimalkan menjadi sebuah venue untuk sebuah gig. Mengapa harus memakai studio? Ini adalah sebuah alternatif dalam pemilihan sebuah venue untuk mengadakan sebuah gig. Di saat sebuah tempat (gedung atau lapangan misalnya) sudah tidak diperbolehkan lagi untuk menggelar gigs, di saat harga sewa tempat tersebut semakin mahal, di saat perijinan dan tetek bengek lainnya dalam hal birokrasi semakin berbelit, studio lah yang menjadi solusi. Bukan karena kepepet atau gak punya duit, membuat gigs di studio adalah langkah yang bisa diambil di tengah stagnasi. Karena kelangsungan hidup sebuah scene tidak harus bergantung pada instansi-instansi terkait seperti pemerintah dan aparat yang berwajib.

Langkah Membuat Studio Gigs
         Untuk membuatnya relatif mudah dan murah. Bisa diorganisir secara individual maupun kolektif. Tak perlu mengurus ijin dan keamanan dengan yang berwajib. Tak perlu pula menyewa alat musik dan soundsystem karena sudah jelas tersedia di dalam studio. Langkah pertama dalam pengorganisasian studio gigs biasanya adalah memilih studio yang memiliki kapasitas ruangan yang lebih besar dibanding dengan studio lainnya. Karena jumlah orang yang akan datang berkunjung ke studio di hari H nanti pasti akan lebih banyak dari biasanya ketika studio dipakai untuk latihan maupun recording. Jika sudah menemui studio yang sekiranya cocok untuk venue, bisa langsung berbincang dengan si pemilik studio. Hal-hal yang perlu dibicarakan antara lain, apakah studio yang bersangkutan diperbolehkan untuk menggelar sebuah show atau tidak. Mengapa? Karena bisa saja si pemilik was-was apabila studionya kotor atau mengalami kerusakan pasca gigs diadakan. Bisa juga mereka mempertimbangkan hubungan dengan warga sekitar studio, berkaitan dengan keramaian yang akan terjadi nantinya. Jika sudah deal, tinggal atur waktu, tanggal dan jam berapa studio gigs tersebut akan diadakan. Dan tentunya jangan lupa negosiasi harga dengan si pemilik studio, karena studio yang bersangkutan akan disewa selama berjam-jam, mengorbankan jam yang biasanya dipakai untuk rental.
          Selain berkonsep seperti gigs pada umumnya, namun memakai kapasitas venue yang minimalis, ada pula studio gigs yang berkonsep sebatas private party atau jam session yang memang dengan sengaja tidak terlalu dipublikasikan. Meski studio gigs hanyalah sebuah show dengan skala kecil, namun kekeluargaan yang terjalin di dalamnya sangat luar biasa. Di dalam ruang lingkup sekecil studio, kita mampu menjalin keakraban yang lebih dekat antara satu dengan yang lain. Mampu menghapuskan status selebriti dan idola di antara para partisipan. Semua sama, tanpa ada perbedaan.

Wednesday, January 2, 2013

Bugil Bareng

Bukan Acara Sex Party
          Bugil Bareng, nama yang terdengar erotis, namun bukan sebuah acara pesta seks ataupun acara berbau nudis lainnya. Bugil Bareng adalah sebuah wadah/komunitas apresiasi seni yang pada mulanya digagas oleh seorang kawan bernama Pata Bara, lalu dilaksanakan secara kolektif oleh kawan-kawan penggiat seni di kota Solo. Bugil Bareng bertujuan untuk memacu ruang dialog publik yang intim antara pelaku seni, pengkaji seni, dan penikmat seni yang sengaja dikemas secara sederhana dan akrab. Mengapa dinamakan Bugil Bareng? Karena dalam wadah ini, semua karya yang diapresiasi akan "ditelanjangi" dan dikupas habis. Diadakanlah forum dialog yang bersifat buka-bukaan dan intim di antara pihak-pihak yang sudah disebutkan tadi, yaitu pelaku seni, pengkaji seni, dan penikmat seni.

Kelangsungan Acara Bugil Bareng
          Bugil Bareng sejauh ini sudah dilaksanakan sebanyak dua kali. Yang pertama dilangsungkan pada hari Rabu, tanggal 24 Oktober 2012 mulai pukul 7 malam di Kedai Kopi 7 yang terletak di sekitar kampus ISI Surakarta. Pada edisi perdana tersebut, Bugil Bareng menelanjangi sebuah band indie-pop, Homealone. Membuka diskusi tentang wawasan bermusik mereka, sekaligus diskusi materi pre-launching pada album perdana mereka yang akan segera release. Lalu, Bugil Bareng yang kedua diselenggarakan pada Jumat malam, tanggal 2 November 2012 di atas jembatan penyeberangan depan kampus UNS. Sengaja mengambil tempat yang memang ekstrim karena keterbatasan tersedianya tempat/venue acara yang semakin lama semakin mahal dan dipersulit oleh birokrasi. Namun hal tersebut tidak menghalangi kelangsungan berjalannya acara Bugil Bareng ini. Hujan yang sempat turun malam itu juga tak menghalangi jalannya acara, Bugil Bareng #2 tetap dilaksanakan meski waktu dimulainya acara terpaksa mundur beberapa saat akibat turunnya hujan. Kali ini, menelanjangi karya dari sebuah band punk rock, Mooca Caboel, yang dalam waktu dekat juga akan merilis full album. Disajikan dalam format akustik dengan instrumen seadanya. Tak hanya presentasi musikal, tetapi juga menyajikan bedah karya tulis bersama Obby Raharjo, Bagas Purwo Yulianto (Fotokopi Buram Zine), dan Stevany (Sisterhood Zine). Serta pameran fotografi yang mengambil lingkup seputar gigs karya Gagah Putra SL. Ditambah pula aksi pembenahan jembatan penyebrangan yang dilaksanakan pra dan pasca berlangsungnya Bugil Bareng #2.
          Semoga, Bugil Bareng terus berlanjut. Menjadi sebuah wadah bagi kita semua, tak peduli dengan perbedaan identitas, scene, generasi, atau apalah itu, untuk saling mempresentasikan dan mengapresiasi suatu karya. Dan menjadi tempat yang efektif untuk menjalin hubungan antara satu dengan lain secara guyub rukun, dekat, dan tanpa adanya batasan-batasan tertentu.

*Berikut adalah beberapa foto dari acara Bugil Bareng #2 yang dijepret oleh saudara Gagah Putra SL :


Pameran Fotografi Gigs Karya Gagah Putra SL

Diskusi Bersama Stevany (Sisterhood Zine) dan Obby Raharjo

Punkrockustik dari Mooca Caboel

Cover Depan Fotokopi Buram Zine

Pembagian Fotokopi Buram Zine